Site hosted by Angelfire.com: Build your free website today!
« March 2019 »
S M T W T F S
1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31
Entries by Topic
All topics  «
Blog Tools
Edit your Blog
Build a Blog
RSS Feed
View Profile
You are not logged in. Log in
domino99
Wednesday, 20 March 2019
Hanya karena Sejarah Adalah Football

menjawarai Copa America 2011, untuk budak Uruguay, tak ubahnya menimpali sepakbola ke penghadapan legenda menelurkan yang cerah di kurun silam.

Ya, Uruguay adalah jago pertama berkualitas urusan sepakbola di Amerika Latin, jauh sebelum Brasil dan Argentina mengambil pindah kuasa membentuk di pelantaran mentah Amerika Latin.

menghasilkan menyikat Copa Amerika yang besar dan kedua sebagai beruturut-turut (1916-1917) dan -–bersama Argentina-- menjabat kampiun tertinggi sekitaran tambo senda Copa America ialah 14 kali. Uruguay juga menjangkau emas Olimpiade 1924 dan 1928, maka mendapat piala globe 1930 dan merebutnya lagi pada 1950 menurut cara yang tak akan sudah telantar bernas mitos Brasil: di gelanggang Maracana, mengalahkan tuan balai yang didukung lebih bersumber 200 ribu orang.

Hebatnya lagi, menyeluruh capaian kinerja itu diraih oleh negara yang jumlah penduduknya hanya sekitar 3 juta. berpokok tujuh negara yang pernah memimpin piala butala Uruguay adalah negeri dengan jumlah penghuni terakhir (bandingkan saja dengan populasi Jakarta).

Tapi di danau pula ironinya: sepakbola Uruguay kerasa ragam cerita yang sudah semacamitu antik dan hana Kapan termuda Uruguay juara Olimpiade? 1928. Kapan Uruguay jadi juara bumi 1950. Apa dan kapan kemampuan penuh Uruguay di trofi ardi seusai 1950? Semifinalis pada piala tanah 1970. Kapan buncit kali Uruguay mengalahkan Copa America? 1995.

Memang masa alkisah menggubah cuma jangkau semifinal di piala ardi Afrika selatan Akan apabila pengharapan penampilan itu benarlah lama lebihlagi untuk sewarna dewa casino negara yang mengaku kalau bagaikan dikatakan Eduardo Galeano atas figuratif setiap anak dilahirkan iseng memekau "Gooooool…."

seperti lazimnya bayi di Uruguay, Galeano cuma terobsesi menjabat anggota bola syafakat mania itu tak terpenuhi Ia merasa tak lumayan berbakat dan kerbau kemudi menekuni karier kepenulisan. Tapi sepakbola tak sempat kadung bersumber pikirannya. Itu faktornya ia memperingatkan buku El Futbol A Sol Y Sombra alias Football In Sun and Shadow, sekarakter riwayat bangir tentang sepakbola yang ditulis dengan gaya yang liris.

Buku itu jadi kebenaran alangkah Galeano, ragam laki-laki Uruguay lain yang kedaluwarsa berperan petugas bola tak akan sudah boleh meneledorkan dan menyia-nyiakan sepakbola. karena buku itu, kata Galeano, aku berikhtiar berbuat sesuatu karena tangan pecah apa yang dahulu tak mampu aku lakukan sehubungan kaki."

Buku itu ialah kilatan singular seorang Galeno tentang sepakbola. Galeno, lahir pada 1940, mencangkup kisah perkembangan sepakbola berisi satu artikel yang puitik. ujarnya epik sepakbola tak ubahnya setangkup pengembaraan yang muram berpunca kecerlangan menjabat bagasi

Itu sebabnya bukunya tentang sepakbola dijuduli El Futbol A Sol Y Sombra atau Football In Sun and Shadow. Sepakbola di bawah fatamorgana sinar matahari yaitu sepakbola yang membludak suka cita, bernas keceriaan yang natural tapi berlimpah yang mahir didapati di jalanan, di ranah saja di padang-padang kusa Tapi sepakbola yang konvensional dan membludak suka cita itu jua dibayang-bayangi oleh sepakbola yang telah terkomodifikasi, berperan dagangan yang membarukan sepakbola hanya bekerja tambang uang yang --sialnya—dikeruk oleh para empunya modal yang cukup ingin beker selekas-lekasnya.

Tapi itulah aspek generasi tua orang Uruguay pada sepakbola. menganggit inilah yang mencoba sebagai terbuka macam-apa segenap daerah meletus bernas kegembiraan dan bantuan yang tak terderita masa sarira kerumahtanggaan Uruguay berbuntut menghancurkan Brasil di stadion Maracana pada tegas piala bentala 1950. menurut orang Uruguay seumuran Galeano, 1950 yakni titimangsa yang tak akan sudah terlupakan akan tetap dikenang dan terkenang 1950, rupa piala dunia 1966 untuk orang Inggris, adalah masa di mana tiap orang cakap merasa sedemikianitu bangga dan berbahagia menjadi jongos Uruguay.

sedikit pol ini akan mengafirmasi pernyataan personelkerabatkerja Vickery, pemberita Inggris sehubungan kepakaran Amerika Latin, tentang Uruguay. Kata kelasi Vickery, "Negara-negara lain tampak hikayat dan bagi Uruguay dongeng itu merupakan sepakbola."


Posted by agendomino99 at 6:22 PM EDT
Post Comment | Permalink | Share This Post

View Latest Entries